Inilah Fakta yang harus Diketahui Traveller sebelum Backpackeran ke Bawean


Hallo sobat, ketemu lagi dengan saya travel blogger yang pecaah abis. Kali ini saya akan ulas beberapa fakta yang ada di pulau bawean. Pulau yang indah yang memiliki kekayaan alam begitu luar biasa.



Dan Fakta ini tentunya harus sobat traveller ketahui nih sebelum pergi kesana.

Pasti sobat mencari-cari info sebelum Backpackeran. Karena hal itu juga yang saya lakukan dulu.

Tapi tenang, Sobat bisa baca artikel saya ini.

Baca:
Bawean Trip, Backpacker Itinerary dan Lokasi Spotnya


yang mungkin bisa menambah gambaran sobat tentang Pulau Bawean.
Sekaligus untuk mengetahui Spot-spot wisata yang ada di Bawean.

Berikut ini adalah fakta yang ada di bawean:


  1. Parkir motor/Mobil  Inap
Pelabuhan Gresik tidak ada

Sebelum berangkat ke Bawean sobat tentu naik kapal bisa dari Pelabuhan Gresik.

Kalau sobat tidak ada yang mengantar  ke Pelabuhan Saya sarankan sobat naik angkutan umum/angkot untuk menuju Pelabuhan Gresik ini.

Karena di Pelabuhan Gresik ini tidak ada parkir motor/mobil resmi apalagi kalau untuk menginap. Yah bisa hilang tuh kendaraan sobat.

Pengalaman saya dulu saat akan ke Bawean kesusahan sekali mencari penitipan motor.

Namun sobat jangan khawatir sobat bisa menitipkannya di RS. Muhammadiyah Gresik.

Kalo sobat dari pintu masuk pelabuhan letaknya berada di barat. Jaraknya cukup jauh sih tapi buat kita tenang. Dan saya selalu menitipkan kesini.


Baca :  Inilah Cara Menuju Pelabuhan Gresik dan Transportasi Menuju Pelabuhan Gresik




  2. Penyeberangan menuju Pulau
Bawean Tergantung Ombak

Sobat pasti membayangkan yang tidak tidak ya kalau bicara tentang ombak. Ya karena Bawean letaknya kurang lebih 130 km dari Gresik yang harus sobat seberangi.

Sampai saat ini kapal menuju bawean masih bergantung Ombak. Banyak berita-berita yang memberikan info kapal menuju Bawean  gagal berangkat karena cuaca/Ombak tinggi.

Tenang-tenang gaes. Saya punya solusinya.

Beberapa kapal menuju bawean yang gagal berlayar hampir sebagian Besar adalah Kapal Express atau kapal cepat yang hanya 3-4 jam sampai.

Hal ini dikarenakan Kapal Express ini adalah Kapal cepat yang berukuran kecil dan bisa menampung  maksimal 300 orang saja.

solusinya adalah bisa menggunakan Kapal Giliiyang. Sebuah Kapal Ferry milik Dishub yang berukuran besar. Bahkan sobat bisa mengangkut motor/mobil sobat untuk ke Bawean. Kekurangannya hanyalah satu  Waktu tempuhnya 8 jam.

Bahkan pengalaman temen saya bisa sampai 10 jam karena ombak gede.. bisa kebayang gak tuh 8 jam di kapal yang goyang-goyang.. hehe

Dermaga Pel. Gresik Baground Kapal Gliiyan

  3. Orang Bawean Ramah-ramah

Ya, predikat ramah-ramah ini patut diberikan kepada Penduduk di Bawean. Sepanjang pengalaman saya travelling kesana orangnya ramah-ramah gaes mau tanya apa apa mereka jawab dengan benar dan dengan senyum. Yah meski kadang-kadang mereka tidak bisa bahasa indonesia tapi kearifan orangnya bisa saya rasakan. :D

Berbincang hangat di Kapal menuju P.Noko


  4. Pake Motor lebih Recomended

Dulu saya bingung sekali sebelum Backpackeran ke Bawean. Kita mau naik apa untuk mengelilingi Pulau yang indah ini.

Setelah saya browsing- browsing banyak banget opsi yang harus saya pertimbangan dari segi harga ataupun kefektifannya.

Namun setelah saya sampai sana kami putuskan untuk naik motor dikarenakan kami hanya 3 orang.

Setelah saya kelilingi pulau ini saya beruntung sekali menyewa motor. Hal ini dikarenakan jalan menuju Spot wisata disana sangat sempit sekali dan sangat mepet dan serba ribet sekali kalau pakai Mobil.

Seperti menuju Danau Kastoba, Air terjun Murtalaya, Air Terjun Putri, Tanjung Gaang, Gili Noko, apalagi ke Penangkaran Rusa buseet jalannya sempit banget lewat gang gang.
Jadi Lebih Prefer rental motor dari pada Mobil.
ini jalan Raya di Bawean, jalan yang paling lebar
ini jalan menuju Danau Kastoba, Bahkan harus jalan kaki

For more info Rental motor bawean:
Kang Api : (Jalan Dermaga Sangkapura, Bawean depan Hotel Intan)
Harga : 40.000-50.000,-

  5. Belum ada Petunjuk jalan/arah

Selain jalannya yang kecil jika menuju Spot wisata, di Pulau ini juga tidak terdapat Plakat Petunjuk jalan.  Jadi harus sering-sering bertanya tanya deh ...  kayak Satpam Komplek gitu..:D

Dan sobat harus ketahui juga orang yang setengah tua di bawean juga kadang-kadang jarang berwisata di Daerahnya sendiri.

Jadi semisal sobat tanya arah ke Penangkaran Rusa dimana buk? Pasti orangnya bingung..
beda lagi kalau sobat tanya Desa Pudakit Barat kemana ya buk?? Dia tahu..

halan depan dermaga Bawean tidak ada petunjuk jalan
So, jika sobat ke Bawean mending cari kenalan (Guide) yang sudah pernah ke Spot-spotnya.
Jika sobat ingin berancana ke Bawean bisa Join sama saya

BacaOpen Trip Backpacker Bawean hanya 700ribuan


  6. Keamanan (Sepeda motor) Terjaga

Pertama kali saya ke Bawean saya Merental motor di API, jl dermaga Sangkapura. Disitu saya melakukan transaksi merental motor. Ketika saya minta STNK dan Helm saya tidak di berikan.

Bapaknya menjawab “alah bang, disini mah aman dari Razia” udah saya percaya sama sampean.Dan saya juga tidak meninggalkan KTP.

Setelah saya ke beberapa Spot saya memperhatikan kalau beberapa sepeda motor  yang parkir di sebelah-sebelah saya Kontak motornya nempel (Kantil:bhs jawa).

Yauda saya juga tiru, alhasil tidak apa apa alias aman.
Bahkan ketika saya tinggal tas Carrier di tengah motor matic saya beserta kontaknya aman..

Selanjutnya ketika saya balikin motor ke Penitipan, kata Ibunya “Bawa aja mas sampai parkir dermaga, nanti Ibu ambil dan kontaknya taruh di laci depan”.

Hal ini logis sekali selain Kearifan dan kejujuran orang Bawean, faktor utama juga soal akses. Sekarang saumpama ada yang niat jahat. Ingin maling motor di bawa ke luar Bawean tidak bisa gaes.
Karena kalau ingin membawa motor naik Kapal harus menyertakan STNK dan FC KTP.

Meskipun demikian, pesan saya sobat juga harus berhati-hati. Sobat tentu tidak ingin barang-barangnya hilang kan..!!!


  7. Mayoritas Penduduknya Perantau  dan banyak Wanitanya.

Yah, hal ini saya simpulkan bahwa banyak sekali warga Bawean yang berasal dari Pulau Seberang bukan asli Bawean. Di Penginapan Bahagia, dekat Alun-alun SANGKAPURA Pak Budi berasal dari Gresik dan istrinya dari Klaten.

Lanjut saat kami makan bakso di daerah Pantai Labuhan Bapaknya berasal dari Madura. Dan banyak yang pernah kami ajak ngobrol dan mereka memang bukan asli Penduduk Bawean.

Banyak yang mengatakan Pulau Bawean itu Pulau Putri , ya karena disini Bapak Bapaknya banyak yang mengais rejeki keluar Pulau. Bahkan banyak yang pergi keluar Negeri jadi TKI di Malaysia dan Singapura.


  8. Di Bawean tidak ada Tempat Sampah didepan Rumah

Buang sampah memang harus dijadikan Hobbit sobat.
Apalagi kalau sobat Petualang Sejati atau pecinta alam. Dan karena buang sampah itu tidak asik.

Hal ini sempat saya rasakan ketika di Bawean, dimana saya ingin buang sampah bekas beli jajan di toko.

Satu kresek penuh bekas jajan kami selama jalan-jalan. Saya perhatikan di Bawean di depan rumah-rumah penduduknya tidak ada tong atau tempat sampah kecil.

Jadi mungkin mereka buang dan langsing bakar di belakang rumahnya.
Dan wajar saja kalau di Desanya.

Namun ketika saya di daerah Sangkapura, daerah yang paling padat penduduk di pulau Bawean begitu juga.

Di depan rumah mereka tidak disediakan tempat sampah dan cukup bersih.

Jadi saya kemaren sempat menenteng lama kresek sampah ini sampai akhirnya saya buang di Hotel tempat kami menginap.


Berikut tadi adalah fakta yang ada di Pulau Bawean.

Jika sobat tertarik ingin ke Bawean dengan murah, tenang saja saya akan kesana lagi lebih jelasnya baca

Open trip Backpacker Bawean hanya 700ribuan.

"Bagai Sayur tanpa garam, Bagai motor tanpa Roda, Bagai burung yang tidak bisa mengoceh, Bagai Membaca tanpa mengikuti".

Hehehe. Itu tadi puisi saya sobat. Jadi Please ikuti Blog saya ini di Google Plus dengan cara Follow my Google plus.
Bisa sobat ikuti di Bagian bawah blog saya.

Share ya..!!!

Komentar

Posting Komentar